Selasa, 17 Juli 2012
Senin, 16 Juli 2012
Kisi - Kisi Ujian Akhir Semester
STATISTIK
BISNIS (AK dan AB (B))
1. ANGKA
INDEKS
2. HIPOTESA
3. DISTRIBUSI
TEORITIS
4. POPULASI
DAN SAMPEL
KOMPUTER
AKUNTANSI (AK dan AB) (A dan B)
Studi Kasus
Perusahaan Retail
DATABASE (AK
dan AB) (A dan B)
Membuat
Switboard (Data Penjualan dan Retur Penjualan)
METODELOGI
PENELITIAN (TI C)
Studi
Kasus Penelitian Koperasi
Rabu, 29 Februari 2012
Selasa, 21 Februari 2012
Senin, 30 Januari 2012
Job Sheet Matematika Keuangan
1. Berapa tingkat bunga nominal j4
pertahun yang dapat membuat Rp 10.000.000,- menjadi Rp 30.000.000 dalam 4
tahun?
Jawab : Menghitung
nilai sekarang
P = 10.000.000
S = 30.000.000 = 3
(10.000.000) = 3P
n = 4 tahun x 4 =
16 pereode
S = P (1+i)n
3P = P (1+i)16
3 = (1+i)16
i = 0,071075483 pertiga bulan
= 0,071075483 x 4 pertahun
= 0,284301932 p.a. atau j4 =
28,43%
2. Hitung besar angsuran dari utang sebesar Rp
20.000.000 yang dilunasi dengan 5 kali angsuran bulanan mulai bulan depan jika
j12 = 24% dan susun skedul amortisasi utang secara lengkap.
PV = Rp 20.000.000
n = 5
i = 24%/12 = 2% / 0.02
A= 4.243.167,89
Pereode
|
Angsuran
|
Bunga
|
Amortisasi Utang
|
Saldo Utang
|
|
|
|
|
200.000.000
|
1
|
4.243.167,89
|
400.000,00
|
3.843.167,89
|
16.156.832,11
|
2
|
4.243.167,89
|
323.139,64
|
3.920.031,25
|
12.236.800,86
|
3
|
4.243.167,89
|
244.736,02
|
3.998.431,87
|
8.238.368,99
|
4
|
4.243.167,89
|
164.767,38
|
4.078.400,51
|
4.159.968,48
|
5
|
4.243.167,89
|
83.199,41
|
4.159.968,48
|
-
|
3.
Seorang Ibu
menabung sebesar 500.000 setiap tanggal 31 mulai januari 2003, dan terus
berlanjut sampai desember 2012. Hanya pada tahun 2008 selama 12 bulan dia tidak
dapat menabung. Jika tingkat bunga yang ditawarkan adalah j12 = 9%. Berapa
nilai tabungan pada tanggal pada tanggal 31 desember 2011?
A = 500.000
i = 9%/12
= 0,75% = 0,0075
n = 108
bulan
Senin, 23 Januari 2012
BIAYA PRODUK BERSAMA DAN PRODUK SAMPINGAN
BIAYA PRODUK
BERSAMA DAN PRODUK SAMPINGAN
1.
BIAYA BERSAMA
Sifat produk
sampingan dan produk bersama adalah sedemikian rupa sehingga produk produk itu
mengandung unsur yang sama yang disebut biaya bersama. Biaya bersama adalah
biaya yang terjadi sampai titik timbulnya produk utama dan produk sampingannya.
2.
PENGERTIAN PRODUK SAMPINGAN
Produk sampungan
ialah jenis produk dengan nilai penjualan yang terbatas, yang dibuat bersama
dengan produk yang lebih tinggi nilainnya.
Produk sampingan
biasaynya digolongkan ke dalam dua katagori yaitu yang dapat dijual dalam
bentuk aslinya ketika dihasilkan dan yang memerlukan pengolahan lebih lanjut
sebelum dijual.
3.
PRODUK SAMPINGAN METODE PENILAIAN
Metode yang
termasuk dalam kelompok ini tidak membebankan atau mengalokasi biaya tertentu
kepada produk sampingan, dalam rangka menghitung biaya atau persediaan.
4.
PENGERTIAN PRODUK BERSAMA
Produk bersama
adalah produk produk jenis tinggal, yang masing masing mempunyai harga jual
yang cukup tinggi dan yang dihasilkan secara serentak sebagai hasil suatu
proses atau serangkaian proses gabungan.
5.
BIAYA BERSAMA : METODE PEMBEBANANNYA
Metode metode yang
diterapkan untuk membebankan bahan dan biaya produksi bersama diurutkan sebagai
berikut :
Metode Nilai Pasar
/ Nilai Jual
Pembebanan biaya
produk bersama atas dasar nilai pasar atau penjualan masing – masing produk
merupakan metode yang paling banyak dipakai.
l Nilai Pasar Pada Titik Pisah Diketahui
Biaya bersama
dibebankan kepada masing masing produk bersama atas dasar angka rasio nilai
pasar masing masing produk terhadap keseluruhan nilai pasar yang diperlakukan
dengan biaya bersama.
l Nilai Pasar Pada
Titik Pisah Tidak Diketahui
Bila suatu produk
memerlukan pemrosesan lebih lanjut sebelum di jual, maka harus diperhitungkan
suatu nilai hipotetis. Nilai pasar hipotetis itu diperoleh dengan mengurangkan
biaya pemrosesan lenjutan dari nilai pasar produk yang selesai.
l Metode Unit
Kuantitatif
Pada metode ini
kuantitas penghasilan dinyatakan dalam unit dipakai sebagai dasar pembebanan
biaya. Karena kuantitas output dari seluruh produk bersama harus diungkapkan
dalam bentuk yang sama.
l Metode Biaya Unit
Rata Rata
Asumsi
pokok metode ini ialah bahwa seluruh produk yang dihasilkan pada suatu proses
bersama harus dibebani suatu saham proposional dari keseluruhan biaya bersama
atas dasar banyaknya unit yang diproduksi
1. HASIL
PENJUALAN
PENJUALAN (Produk
Utama) Rp
112.500,-
PENJUALAN (Produk
Sampingan) 6.825,-
Jumlah Rp
119.325,-
Harga Pokok
Penjualan
Jumlah Biaya
Produksi Rp
94.500,-
Persediaan Akhir Rp
15.750,- Rp
78.750,-
Laba Kotor Rp
40.575,-
Biaya Adm dan
Pemasaran Rp 9.750,-
Pendapatan Bersih Rp
30.825,-
2. PENDAPATAN LAINNYA
PENJUALAN (Produk Utama) Rp
112.500,-
Harga Pokok Penjualan
Jumlah Biaya Produksi Rp 94.500,-
Persediaan Akhir Rp 15.750,- Rp 78.750,-
Laba Kotor Rp
33.750,-
Biaya Adm dan Pemasaran Rp 9.750,-
Pendapatan hasil
operasi Rp
24.000,-
Pendapatan Lainnya
PENJUALAN (Produk
Sampingan) 6.825,-
Pendapatan bersih Rp 30.825,-
3. DIPOTONG DARI HARGA POKOK PENJUALAN
PENJUALAN (Produk Utama) Rp 112.500,-
Harga Pokok Penjualan
Seluruh biaya produksi Rp 94.500,-
Persediaan Akhir Rp 15.750,-
Harga Pokok
penjualan Rp
78.750,-
Haasil Penjualan
produk sampingan 6.825,- Rp 71.925
Laba Kotor Rp 40.575,-
Biaya Adm dan
Pemasaran Rp
9.750,-
Pendapatan Bersih Rp 30.825,-
4. Dipotong dari Keseluruhan biaya produksi produk utama
PENJUALAN (Produk
Utama) Rp 112.500,-
Harga Pokok
Penjualan
Jumlah biaya
produksi Rp 94.500,-
Haasil Penjualan
produk sampingan 6.825,- Rp 87.675
Persediaan Akhir *) Rp 14.612,- Rp 73.063
Laba Kotor Rp 39.437
Biaya Adm dan
Pemasaran Rp
9.750,-
Pendapatan Bersih Rp 29.687,-
*) 87.675/54.000 =
Rp 1,6236
Langganan:
Postingan (Atom)